KILASINDO.COM – Menindaklanjuti isu dugaan kontaminasi pada BBM jenis Pertalite di beberapa SPBU Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Ditjen Migas, dan didampingi akademisi serta perwakilan kepolisian, menggelar konferensi pers di SPBU 51.601.65 Jemursari, Surabaya, pada Jumat (31/10).
Hasil uji laboratorium yang disampaikan Lemigas menyatakan bahwa sampel Pertalite yang diambil dari sejumlah SPBU di Jawa Timur berada dalam kondisi “on spesifikasi” atau sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Komitmen dan Apresiasi Pertamina
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang memberikan perhatian terhadap isu ini dan menjelaskan langkah cepat yang telah diambil.
“Terkait isu kontaminasi yang terjadi pada Pertalite, kami memberikan atensi serius agar tidak menimbulkan keresahan dan kerugian bagi masyarakat. Izinkan kami terus berbenah, memperbaiki layanan untuk lebih baik ke depan agar Pertamina yang kita cintai ini menjadi rumah kita bersama, dan Pertamina ini menjadi rumah energi untuk seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Mars Ega.
Ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga telah membuka posko pengaduan dan melakukan pengecekan di hampir 300 SPBU di Jawa Timur untuk memastikan BBM yang disalurkan berkualitas baik dan sesuai standar.
“Dalam melakukan penyaluran BBM ini, baik di Pertamina maupun di SPBU khususnya, itu ada SOP, tata cara, prosedur yang harus dilaksanakan untuk memastikan agar BBM itu kualitasnya baik, tidak tercampur air,” tambah Mars Ega.
Mars Ega juga menegaskan akan bersikap tegas kepada siapapun pihak, baik internal maupun eksternal, yang melanggar SOP mutu produk yang dapat merugikan citra perusahaan dan masyarakat. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang terdampak dan betul-betul dapat membuktikan bahwa pembelian BBM terjadi di Pertamina.
Uji Laboratorium dan Klarifikasi Ilmiah
Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo, mengungkap bahwa lembaganya telah mengambil sampel Pertalite untuk diuji di laboratorium.
“Sampai hari ini didapatkan hasil yang bahasa secara legalnya, adalah on spesifikasi, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu untuk jenis produk Pertalite. Ini mengacu ke SK DDN Migas Nomor 486 Tahun 2017,” terang Cahyo. Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus melakukan analisis lanjutan jika ditemukan laporan serupa di daerah lain.
Sejalan dengan hasil uji tersebut, Ahli Teknik Kimia ITS, Prof. Renanto, menjelaskan bahwa secara teori, karakteristik kimia hidrokarbon pada bahan bakar tidak memungkinkan air untuk larut dalam jumlah besar di dalamnya.
“Hasil uji spek BBM Pertalite yang tadi sudah disampaikan sesuai dengan standar, maka tentu saja Pertalite ini akan bebas air. Jadi tidak masalah kalau Pertalite digunakan sebagai bahan bakar untuk motor, hanya spesifikasi kebutuhan BBM motornya harus disesuaikan,” jelas Prof. Renanto.
Gangguan Mesin Bukan Semata Bahan Bakar
Perwakilan mekanik bengkel otomotif di Surabaya, Juanda, juga menekankan bahwa fenomena gangguan pada kendaraan, seperti mesin brebet, tidak semata-mata disebabkan oleh bahan bakar. Ia menyebut, masalah bisa berasal dari berbagai faktor teknis pada komponen kendaraan.
“Masalah brebet itu bisa disebabkan banyak hal. Dari banyak kasus yang datang, ternyata yang paling sering penyebabnya ada di busi. Setelah diganti, mesin langsung kembali normal,” kata Juanda. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak panik dan memastikan spesifikasi oktan BBM sudah sesuai dengan rekomendasi pabrikan motor.
Kepala Unit Intelkam Polres Surabaya, Iptu Taufik, yang turut hadir, mengapresiasi sinergi semua pihak. Ia menekankan pentingnya peran media untuk menyampaikan informasi terkait hasil uji dan klarifikasi ini secara jernih dan proporsional demi menjaga situasi tetap kondusif di tengah masyarakat.
Pertamina Patra Niaga menutup konferensi pers dengan menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dan menjadikan SPBU sebagai “Rumah Kita” yang nyaman bagi konsumen dengan berbagai layanan, mulai dari Musala, Mini Market, hingga Toilet yang bersih. (MTY)
