PemerintahanUmum

Cegah Serangan Siber, Kadis Kominfo Jatim Ingatkan Risiko Malware dari Aplikasi Bajakan

381
×

Cegah Serangan Siber, Kadis Kominfo Jatim Ingatkan Risiko Malware dari Aplikasi Bajakan

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin.

KILASINDO.COM – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menegaskan bahwa mitigasi keamanan siber harus dimulai dari pencegahan, bukan sekadar penanganan setelah serangan terjadi. Pernyataan ini disampaikan Sherlita saat membuka acara virtual Cerdas Digital: Bedah Ruang Siber Jilid IX, Selasa (12/8/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Bahaya Aplikasi Bajakan: Malware Bisa Mengintai Tanpa Disadari” ini diikuti oleh sekitar 400 peserta dari Dinas Kominfo kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Menurut Sherlita, mitigasi keamanan siber bukanlah semata pemulihan setelah serangan, tetapi upaya proaktif untuk mencegah dampak negatif yang meluas dari peretasan. “Setiap instansi harus memiliki prosedur tanggap darurat dan kesadaran digital yang kuat agar potensi ancaman, seperti malware dari aplikasi bajakan, dapat diantisipasi sejak dini,” tegasnya.

Bahaya Aplikasi Bajakan dan Pentingnya Kesadaran Digital
Sebagai narasumber utama, pakar teknologi informatika sekaligus Rektor Universitas Pradita, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A., mengingatkan bahwa kenyamanan sering kali berbanding terbalik dengan keamanan di dunia digital. “Semakin nyaman kita menggunakan perangkat tanpa perlindungan, semakin besar risiko keamanan yang mengintai,” ujarnya.

Prof. Eko menekankan pentingnya langkah-langkah sederhana namun krusial, seperti mengganti kata sandi secara berkala dan menggunakan kombinasi yang kuat untuk menjaga perlindungan tetap optimal. Diskusi dalam acara ini juga mengupas kasus-kasus nyata kerugian akibat penggunaan perangkat lunak ilegal, mulai dari pencurian data hingga kerusakan sistem.

Para peserta diajak memahami bahwa menggunakan aplikasi resmi bukan hanya soal kepatuhan hukum, tetapi juga bagian dari perlindungan diri dan institusi dari ancaman digital yang terus berkembang.

Program Cerdas Digital: Bedah Ruang Siber yang diinisiasi oleh Dinas Kominfo Jawa Timur ini bertujuan menjadi wadah literasi digital bagi aparatur pemerintah daerah. Diharapkan, melalui edukasi yang berkelanjutan, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga keamanan digital di era teknologi serba cepat. (NRI)

READ  Komjen Dedi Prasetyo Resmi Dilantik Jadi Wakapolri, 61 Jabatan Strategis Polri Bergeser